Definisi Neutropenia
"Neutropenia" adalah kondisi dimana jumlah dari neutrophils dalam aliran darah berkurang. Neutrophils adalah tipe dari sel darah putih juga dikenal sebagai polymorphonuclear leukocytes atau PMNs. Neutropenia mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi-infeksi.Sel-sel darah putih juga dikenal sebagai leukocytes. Ada lima tipe-tipe utama dari sel-sel darah putih:
- basophils,
- eosinophils,
- lymphocytes (T-cells dan B-cells),
- monocytes, dan
- neutrophils.
Neutrophils mengandung enzim-enzim yang membantu sel membunuh dan mencerna mikroorganisme-mikroorganisme yang telah ia telan dengan proses yang dikenal sebagai phagocytosis. Neutrophil yang matang mempunyai nucleus yang terbagi-bagi (ia seringkali disebut 'seg' atau 'poly'), sementara neutrophil yang belum matang mempunyai nucleus yang berbentuk pita. Neutrophils dibuat dalam sumsum tulang (bone marrow) dan dilepaskan kedalam aliran darah. Neutrophil mempunyai jangka hidup kira-kira tiga hari.
Menentukan Neutropenia
White blood cell count (WBC) adalah jumlah dari sel-sel darah putih dalam volume darah. Batasan normal untuk WBC bervariasi sedikit diantara labor-labor namun umumnya adalah antara 4,300 dan 10,800 sel-sel per microliter atau cubic millimeter (cmm). WBC dapat juga dirujuk sebagai jumlah leukocyte dan dapat dinyatakan dalam international units sebagai 4.3 x 109to 10.8 x 109 sel-sel per liter. Persentase dari tipe-tipe yang berbeda dari sel-sel darah putih pada WBC disebut WBC differential.Absolute neutrophil count (ANC) ditentukan oleh produk dari jumlah sel darah putih atau white blood cell count (WBC) dan fraction (pecahan) dari neutrophils diantara sel-sel darah putih seperti yang ditentukan oleh analisa WBC differential. Contohnya, jika WBC adalah 10,000 per microliter dan 70% adalah neutrophils, ANC akan menjadi 7,000 per microliter.
ANC dari kurang dari 1500 per microliter (1500/microL) adalah definisi yang umumnya diterima dari neutropenia. Neutropenia adakalanya lebih jauh dikelompokan sebagai:
- ringan jika batasan ANC dari 1000-1500/microL,
- sedang dengan ANC dari 500-1000/microL, dan
- parah jika ANC dibawah 500/microL.
- Leukopenia merujuk pada umumnya pada jumlah sel-sel darah putih yang berkurang, sementara granulocytopenia merujuk pada jumlah yang berkurang dari semua sel-sel darah tipe granulocyte (neutrophils, eosinophils, dan basophils).
- Karena neutrophils normalnya melebihi tipe-tipe lain dari granulocytes, istilah ini adakalanya digunakan untuk merujuk pada neutropenia.
- Akhirnya, agranulocytosis secara harafiah merujuk ketidakhadiran sepenuhnya dari semua granulocytes, namun istilah ini adakalanya digunakan untuk merujuk pada neutropenia yang parah.
Konsekwensi-Konsekwensi Klinis Dari Neutropenia
Neutropenia
berakibat pada kerentanan yang meningkat terhadap infeksi-infeksi bakteri.
Derajat risio tergantung pada penyebab dan keparahan dari neutropenia, kondisi
medis yang mendasarinya dari pasien, dan kehadiran atau ketidakhadiran dari
cadangan-cadangan sumsum tulang untuk produksi dari neutrophils.
Tipe
infeksi-infeksi yang paling umum yang terlihat pada pasien-pasien neutropenic
disebabkan oleh bakteri-bakteri yang normalnya ditemukan pada kulit (seperti Staphylococcus
aureus) atau dari saluran pencernaan dan kencing. Infeksi-infeksi jamur
juga adalah lebih sering pada pasien-pasien dengan neutropenia. Infeksi-infeksi
mungkin terbatas pada area-area tertentu dari tubuh (umumnya rongga mulut, area
genital, dan kulit) atau mungkin menyebar via aliran darah ke paru-paru dan
organ-organ lain pada neutropenia yang parah dan berkepanjangan.
Penyebab Neutropenia
Neutropenia
dapat hadir (meskipun ia adalah relatif tidak umum) pada individu-individu
sehat yang normal, khususnya pada beberapa orang-orang keturunan Afrika atau
Arab dan Yahudi-Yahudi Yemenite. Neutropenia mungkin timbul sebagai akibat dari
produksi neutrophils yang berkurang, penghancuran neutrophils setelah mereka
diproduksi, atau penyatuan dari neutrophils (akumulasi dari neutrophils keluar
dari sirkulasi).
Neutropenia
mungkin timbul sebagai akibat dari banyak kondisi-kondisi medis:
- Infeksi-infeksi (lebih umum infeksi-infeksi virus, namun juga infeksi-infeksi bakteri atau parasit). Contoh-contoh termasuk: HIV, tuberculosis, malaria, Epstein Barr virus (EBV);
- Obat-obat yang mungkin merusak sumsum tulang (bone marrow) atau neutrophils, termasuk kemoterapi kanker;
- Kekurangan-kekurangan vitamin (megaloblastic anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan/atau folate);
- Penyakit-penyakit dari sumsum tulang seperti leukemia-leukemia, myelodysplastic syndrome, aplastic anemia, myelofibrosis;
- Terapi Radiasi;
- Penyakit-penyakit bawaan (sejak lahir) dari fungsi sumsum tulang atau dari produksi neutrophil, contohnya, Kostmann syndrome;
- Penghancuran autoimmune dari neutrophils (sebagai kondisi primer atau berhubungan dengan penyakit lain seperti Felty's syndrome) atau dari obat-obat yang menstimulasi sistim imun untuk menyerang sel-sel;
- Hypersplenism, yang merujuk pada perampasan yang meningkat dan/atau penghancuran dari sel-sel darah oleh limpa (spleen).
Mendiagnosa Neutropenia
Neutropenia
didiagnosa dengan jumlah sel darah yang dilakukan pada sample darah yang
dikeluarkan dari vena. Untuk menentukan penyebab yang spesifik dari neutropenia
pada situasi yang diberikan, tes-tes lain mungkin diperlukan. Adakalanya biopsi
sumsum tulang mungkin diperlukan untuk mendiagnosa penyebab yang spesifik dari
neutropenia.

Gbr. Struktur ganglion gabungan fari badan sel saraf
Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap organisme hidup dan menghancurkannya,menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan cara yang sama, dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya. dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah. Nanah beisi "jenazah" dari kawan dan lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah. demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi dengan sejumlah besar jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut akan disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.

Merawat Neutropenia
Perawatan
dari neutropenia didasarkan pada penyebab yang mendasarinya, keparahan, dan
kehadiran dari infeksi-infeksi atau gejala-gejala yang berhubungan serta
keadaan kesehatan keseluruhan dari pasien. Sungguh, perawatan harus juga
diarahkan pada segala proses-proses penyakit yag mendasarinya.
Perawatan-perawatan yang secara langsung dialamatkan pada neutropenia mungkin
termasuk (catat bahwa semua dari perawatan-perawatan ini mungkin tidak tepat
pada setting yang diberikan):
- obat-obat antibiotik dan/atau obat-obat anti jamur untuk membantu melawan infeksi-infeksi;
- pemasukan dari faktor-faktor pertumbuhan sel-sel darah putih (seperti recombinant granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF, filgrastim) pada beberapa kasus-kasus dari neutropenia yang parah;
- transfusi-transfusi granulocyte; atau
- terapi corticosteroid atau intravenous immune globulin untuk beberapa kasus-kasus dari neutropenia yang ditengahi oleh imun.
Tindakan-tindakan
pencegahan mungkin juga diimplementasikan pada pasien-pasien neutropenic untuk
membatasi risiko dari infeksi-infeksi. Tindakan-tindakan ini mungkin termasuk
perhatian yang ketat pada mencucui tangan, penggunaa kamar-kamar pribadi, atau
pada beberapa kasus-kasus, penggunaan dari sarung-sarung tangan, jubah-jubah,
dan/atau masker-masker muka oleh perawat-perawat.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta
sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja
seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah
satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali
rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah
sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot
dan kelenjar.
SEL SARAF
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf
(neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsang atau tanggapan.
Struktur Sel Saraf
|
Setiap neuron terdiri dari satu badan
sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar
dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke
badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel
ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
|
|
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson
dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada
bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan
kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia
yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma
sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson
dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus
Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel
saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf
motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
|
1.
|
Sel saraf sensori
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet). |
|
2.
|
Sel saraf motor
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang. |
|
3.
|
Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya. |
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan
dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan
badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
Gbr. Struktur ganglion gabungan fari badan sel saraf
Sel darah adalah semua sel dalam segala bentuk yang secara normal ditemukan
dalam darah. Pada mamalia, sel-sel darah dibagi menjadi tiga
kategori:
- Sel darah merah, yang fungsi utamanya adalah untuk mengangkut oksigen;
- Sel darah putih, menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi;
- Keping darah, yang sebenarnya merupakan fragmen dari sel sumsum tulang yang dikenal dengan nama megakariosit dan berperan penting dalam koagulasi darah.
·
Sel darah putih, leukosit
(en:white
blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel
yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh
melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih
tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat
menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109
hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia
dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap milimeter
kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih .Dalam
kasus leukemia,
jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.
·
Di dalam tubuh, leukosit
tidak berasosiasi secara ketat dengan organ
atau jaringan
tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu
bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel
asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi
dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic
pluripotent yang ada pada sumsum
tulang.
·
Leukosit turunan meliputi: sel NK, sel biang, eosinofil, basofil, dan fagosit termasuk makrofaga, neutrofil,
dan sel
dendritik
Jenis
|
Tipe
|
Gambar
|
Diagram
|
% dalam tubuh manusia
|
Keterangan
|
|
|
|
65%
|
Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta
proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan
tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil
dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.
|
|
|
|
|
4%
|
Eosinofil terutama berhubungan dengan infeksi parasit, dengan
demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.
|
|
|
|
|
<1%
|
Basofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi dan antigen dengan
jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan
peradangan.
|
|
|
|
|
25%
|
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa.
Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
|
|
|
|
|
6%
|
Monosit
membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis)
dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan: memberikan
potongan patogen
kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat
membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.
|
|
|
|
|
(lihat di atas)
|
Monosit dikenal juga sebagai makrofag
setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.
|
Fungsi sel Darah putih
Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan), mereka memakan bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran darah. melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat:Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap organisme hidup dan menghancurkannya,menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan cara yang sama, dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya. dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah. Nanah beisi "jenazah" dari kawan dan lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah. demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi dengan sejumlah besar jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut akan disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.
- Silsilah sel darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar